Trendfokus.com-Memalukan dan memilukan bahasa inilah yang pantas untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko dimasa kepemimpinan Dr.Syafriadi saat ini. Apa pasal ?. salah satu Warga kecamatan XIV Koto Meninggal dunia pukul 02.00 wib dini hari tadi, dibawa oleh pihak keluarga pulang dengan sepeda motor. Karena pihak RSUD Mukomuko tidak bisa mengantarkan jenazah karena tidak ditangani dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Protokol Covid-19.
Meninggalnya korban suspek covid-19 pada dini hari tadi di RSUD Mukomuko,dibawa pulang karena tidak berkenan ditangani dengan SOP protokol covid-19. Dimana pihak keluarga tidak yakin dengan hasil rapid antigen yang menyatakan covid-19 hanya dengan hasil rapid antigen.
Karena pihak RSUD Mukomuko tidak berkenan mengantarkan tanpa SOP protokol covid-19, pihak keluarga berinisiatif membawa korban menggunakan sepeda motor. Hal ini menuai kekecewaan pihak keluarga terhadap pelayanan RSUD Mukomuko.
“Masa baru sehari di Rumah Sakit dinyatakan covid-19, kami kecewa dengan pelayanan RSUD Mukomuko, bahkan kami mau bayar ambulan tersebut untuk antar jenazah, bahkan tidak ada tanggapan,”ujar Soni Efendi Suami Korban.
Sementara Dr.Syafriadi,Sp,PD Direktur RSUD Mukomuko menjelaskan bahwa mobil ambulance selalu siap 24 jam di RSUD Mukomuko. Namun pihak keluarga menolak untuk ditangani sesuai SOP RSUD. Dirut Juga mengakui bahwa saat kejadian dini hari tadi, petugas tidak stanby.
“Tentu petugas kami tidak berani membawa jenazah yang terindikasi covid-19 tanpa SOP protokol covid-19. Petugas kami juga sudah mencoba menjelaskan kepihak keluarga, namun tidak digubris,”jelas Syafriadi Direktur RSUD Mukomuko.
