Diduga Dana 14 Miliar Siluman, Komisi II DPRD Mukomuko Berdiri Tegap Inspeksi Mendadak

0
25 views
BARU

Trendfokus.com-Siang tadi, Selasa (8/6) jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko dari Komisi II melakukan Inspeksi Mendadak (SIDAK) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko terkait adanya temuan Panitia Khusus (Pansus) Pertanggung Jawaban Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) Tahun 2020, yang menyatakan adanya anggaran pembelian alat CT Scan dan PAC sebesar 14 Miliar yang diduga tidak masuk dalam postur anggaran 2020.

Hal ini diketahui pasca melakukan pertemuan dengan pihak Keuangan Daerah terkait dengan laporan realisasi dan pertanggung jawaban APBD Tahun 2020 pihak Ketua DPRD Mukomuko dan Komisi II melakukan Sidak Ke RSUD Mukomuko hal ini terkait dengan ditemukan bahwa ada anggaran yang dibelanjakan sebesar Rp. 14,4 Milyar, namun anggaran itu tidak ada dalam postur anggaran APBD ataupun APBD-P Tahun 2020 lalu.

Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan besar oleh Pansus Pertanggung Jawaban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2020, karena berdasarkan aturan yang ada seharusnya semua anggaran yang dibelanjakan harus ada dalam postur anggaran meskipun hanya asumsi.

Seperti disampaikan Antonius Dale selaku ketua Pansus pertanggung jawaban APBD 2020 bahwa ada kejangggalan dan selisih dari anggaran APBD 2020 yaitu sebesar Rp. 14 Milyar, dan setelah dilakukan penelusuran memang ada anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan alat CT SCAN sebesar Rp. 11,8 Milyar dan PACS sebesar Rp. 1,4 Milyar.

Ditambahkannya, untuk itu pihkanya hari ini mengecek keberadaan alat yang telah dibelikan dari anggaran tersebut, namun sejak diadakan akhir tahun 2020 alat ini terkesan mubazir dan tidak pernah digunakan selain untuk di tes dengan alasan tidak adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa mengeperasikan alat tersebut.

Diposisi yang sama Syafriadi selaku Plt Direktur RSUD Mukomuko mengakui adanya pengadaan peralatan CT SCAN dan PACS pada tahun 2020 lalu, namun diakuinya tidak adanya SDM yang mampu menguasai alat tersebut, sehingga sampai saat ini alat tersebut tidak dapat digunakan.”memang ada pengadaan alat CT SCAn dan PACS tersebut tahun 2020 kemaren, namun tidak dapat digunakan karena belum ada SDM yang bisa mengoperasinya.” Jelas Saf